Tampilkan postingan dengan label sarjana pwk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sarjana pwk. Tampilkan semua postingan

28 Oktober

Pembangunan Berkelanjutan Beserta Contohnya



Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Atau dengan kata lainnya Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994).

Pembangunan Berkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan atau sustainable development adalah proses pembangunan yang memaksimalkan sumber daya alam yang tersedia dan diolah dengan manusia dengan pembangunan. Pada umumnya, pembangunan berkelanjutan dianggap sebagai pertanda negara yang sedang bergerak maju, baik secara struktur sosial, ekonomi, maupun politik.

Selain itu, pembangunan berkelanjutan juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempermudah pemenuhan kebutuhannya tanpa menghambat perkembangan generasi selanjutnya untuk melakukan hal yang sama.

Persamaannya, dari kedua kata ini sama-sama menciptakan adanya suatu perubahan dan tujuan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Perbedaannya, kata "pembangunan" mencakup seluruh sistem yang ada di suatu negara atau daerah misalnya.
Sedangkan "pembangunan berkelanjutan" hanya satu bagian yaitu memaksimalkan SDA yang ada, yang nanti hasilnya dapat digunakan secara terus menerus.

Baca Juga : CARA MEMBUAT JURNAL INTERNASIONAL

Contoh Pembangunan Berkelanjutan


3 Contoh pembangunan yang telah menerapkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

Pertama, proyek "Bank Sampah Bintang Sejahtera".
Proyek ini diinsitif oleh organisasi lokal di NTB (Nusa Tenggara Barat) dengan fokus utama dalam pengelolaan lingkungan (pengelolaan limbah), pengembangan sumber daya manusia serta kewirausahaan sosial. Organisasi ini menyediakan pekerjaan dari pengelolaan limbah untuk orang-orang di sekitar yang hidup dalam kemiskinan, terutama bagi ibu rumah tangga tidak terampil dan tidak berpendidikan.

Kedua, gerakan "Mothers of Light".
Gerakan ini memberikan pelatihan kepada perempuan untuk menjadi wirausahawan penerangan matahari di masyarakat terpencil. Model bisnisnya adalah Model Layanan 'Biaya Plus'. Gerakan ini memiliki 2 tipe model bisnis yaitu Model Mothers of Light Business Model dan Model Kemitraan yang asli (yang disebut model Friends of Light)
Lampu diberikan kepada pengusaha wanita pedesaan terlatih (yang disebut Mothers of Light), secara mikro-konsinyasi. Kemudian Mothers of Lights menjual lampu melalui cicilan atau pembayaran satu kali kepada pelanggan, dan membayar Mothers of Light kembali dengan lampu (dengan mark up yang disepakati untuk organisasi). Setiap Mothers of Light mendapat komisi untuk penjualan lampu.

Baca Juga : 3 Manfaat Daun Durian Belanda

Ketiga, pembangunan "Cokelat Krakakoa".
Cokelat Kakoa didirikan untuk mengatasi masalah di sektor kakao Indonesia dan bekerja untuk memenuhi 3 misi:
- Meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup petani kakao petani kecil di Indonesia
- Menghasilkan cokelat berkualitas tinggi untuk memperbaiki profil sektor kakao dan coklat Indonesia
- Berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia dengan tetap mempertahankan aktivitas penambahan nilai dan pekerjaan di dalam negeri

Baca Juga : Peran Elemen Dalam Kekuatan Suatu Sistem

Peranan AMDAL


Mengingat AMDAL dilakukan sebagai upaya preventif agar segala bentuk pencemaran tidak terjadi. Sehingga dalam hal ini peranan AMDAL terhadap kelestarian lingkungan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan dan wawasan lingkungan dalam menunjang pemerintahan yang bijaksana sangatlah penting.

Tentunya hal ini tidak jauh-jauh untuk meningkatkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

26 April

Teori Lokasi Von Thunen Kurang Layak di Indonesia

Sebelum membahas Teori Lokasi Von Thunen ada baiknya saya jelaskan lebih dulu siapakah Von Thunen itu?

Von Thunen adalah orang pertama yang membuat model analitik dasar dari hubungan antara pasar, produksi dan jarak. Lahir dengan nama lengkap Johann Heinrich von Thunen, dialah yang pertama kali mengemukakan teori ekonomi lokasi modern. Lahir pada tanggal 24 Juni 1783, von Thunen mengenyam pendidikan di Gottingen dan sebagian besar menghabiskan waktu hidupnya mengelola daerah pinggiran di Tellow. Pada volume pertama risalatnya, The Isolated State (1826), von Thunen menjabarkan mengenai ekonomi keruangan (spatial economics), yang menghubungkan teori ini denganteorisewa(theoryofrent).


Dalam menjelaskan teorinya ini, von Thunen menggunakan tanah pertanian sebagai contoh kasusnya. Dia menggambarkan bahwa perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah. Model von Thunen mengenai tanah pertanian ini, dibuat sebelum era industrialisasi, yang memiliki asumsi dasar sebagai berikut : Kota terletak di tengah antara “daerah terisolasi” (isolated state). Isolated State dikelilingi oleh hutan belantara. Tanahnya datar. Tidak terdapat sungai dan pegunungan. Kualitas tanah dan iklim tetap. Petani di daerah yang terisolasi ini membawa barangnya ke pasar lewat darat dengan menggunakan gerobak, langsung menuju ke pusat kota.

Pembahasan Teori Von Thunen

Teori ini berdasarkan pengamatan di daerah tempat tinggalnya, ia menggambarkan bahwa perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah. Teori ini memperhatikan jarak tempuh antara daerah produksi dan pasar, pola tersebut memasukkan variable keawetan, beban angkut, dan harga dari berbagai komoditas pertanian.

Baca Juga : Peran Elemen Dalam Kekuatan Suatu Sistem

Menurut Saya, teori Von Thunen ini lebih menitikberatkan pada perbandingan antara daerah produksi dan pasar (target market) yang merupakan satu-satunya final destination.yang di hitung dari jarak tempuh.

Jika teori ini digunakan pada daerah maju seperti indonesia maka, Saya rasa tidak akan relevan dan susah untuk di ikuti bagi sebagian masyarakatnya. 

Kita tau sendiri bahwa negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penghasilan pendapatan daerah dari hasil pertanian. Indonesia kaya akan lahan dan hasil pangannnya sendiri. Jika memakai metode atau teori Von Thunen bisa dipastikan percepatan ekonomi akanh mengalami kendala atau bisa jadi Indonesia akan mengalami krisis ekonomi pada sektor pertanian

Kota saaat ini tidak lagi menjadi final destination bagi lahan pernian yang ada di pedalaman. Sekarang sudah ada jalur yang terintegrasi sehingga hasil pertanian dari pedalaman bisa sampai ke berbagai pasar di seluruh daerah di Indonesia.

Baca Juga : 5 Alasan Banyak Orang Memilih Iphone Dibanding Android

Sistem ini terus di kembangkan oleh pemerintah dengan tujuan agar kita tidak lagi mengkonsumsi atau membeli hasil pangan dari negara luar atau negara tetangga kita.

Ada beberapa kelemahan dari Teori Von Thunen diantaranya terletak pada :

-          Keterkaitannya pada waktu

-          Keterkaitannya pada wilayah karena

·      Kemajuan di bidang transportasi telah menghemat banyak waktu dan uang (mengurangi resiko busuk komoditi);

·      Adanya berbagai bentuk pengawetan, memungkinkan pengiriman jarak jauh tanpa resiko busuk;

·      Negara industri mampu membentuk kelompok produksi sehingga tidak terpengaruh pada kota;

·      Antara produksi dan konsumsi telah terbentuk usaha bersama menyangkut pemasaran (tidak selalu memanfaatkan jasa kota dalam pemasarannya).

-          Faktor yang bisa mempengaruhi komposisi keruangan selain biaya transport adalah:

·      Prasarana jalan yang baik dan kemudahan akses ke pasar kota menjadi faktor penentu komposisi keruangan;

·      Mekanisme pasar yang terbuka hingga menimbulkan terjadinya supply dandemand, memungkinkan terjadinya economic landscape sebagai faktor penting mempengaruhi komposisi keruangan;

·      Adanya lokasi alternatif juga bisa berpengaruh pada komposisi keruangan;

·      Skala produksi: biaya/unit vs jumlah produk; localisation economies danurbanisation economies;

·      Lingkungan bisnis: kebijakan pemerintah, lokasi pesaing, dsb;

·      Faktor Kesejarahan


Namun tidak ada salahnya jika masih ada yang menggunakan Teori Lokasi Von Thunen ini karena jika dilihat dari sisi lokasi dan biaya teori ini bisa berkaitan dan malahan memberikan pengertian yang jelas. Dimana semakin dekatnya lokasi produksi di daerah kota maka semakin berdampak pada biaya sewa yang juga akan semakin tinggi.

 

Terimakasih . . . 


25 April

Keseimbangan Ekosistem Menurut Para Mahasiswa

Keseimbangan ekosistem disebut juga dengan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk dapat menahan berbagai perubahan dalam sistem secara menyeluruh. Sistem yang dimaksud meliputi penyimpanan zat hara, pertumbuhan dan perkembangan organisme yang ada, pelepasan zat hara di lingkungan, reproduksi organisme dan juga meliputi sistem penguraian jasad-jasad makhluk hidup yang telah mati.



Perubahan yang terjadi pada ekosistem dapat mempengaruhi keseimbangannya. Ketidakseimbangan ekosistem dapat terjadi apabila salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru. Perubahan ekosistem dapat terjadi secara alami atau dapat juga akibat aktivitas dan tindakan manusia.

Baca Juga : Peran Elemen Dalam Kekuatan Suatu Sistem

Contoh dari dampak ketidakseimbangan ekosistem dapat dijabarkan sebagai berikut: seumpama katak pada contoh rantai makanan di atas dihilangkan, apa yang akan terjadi? Kemungkinan yang terjadi adalah jumlah belalang akan meningkat karena tidak ada pemangsanya. Kebalikannya jumlah ular akan berkurang karena tidak ada makanan. Yang terjadi berikutnya adalah belalang pun akan banyak yang mati karena jumlah rumput tidak bisa memenuhi kebutuhan makan belalang yang jumlahnya bertambah banyak. (Sumber: https://ilmulingkungan.com/keseimbangan-ekosistem/)

Menurut Galih Perkasa, dilihat intensitas penggunaan pupuk sintetis kimia tersebut, jika digunakan terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama maka tanah akan sulit kembali seperti semula karena pupuk sintetis kimia dapat meninggalkan residu bila terkena air akan mengikat tanah seperti lem atau semen. Setelah kering, tanah akan lengket satu dengan lain (alias tidak gembur lagi), dan keras. Selain keras, tanah juga menjadi masam. Kondisi ini membuat organisme-organisme pembentuk unsur hara (organisme penyubur tanah) menjadi mati atau berkurang populasinya. Beberapa binatang yang menggemburkan tanah seperti cacing tidak mampu hidup di kawasan tersebut dan kehilangan unsur alamiahnya. 

Menurut Danu Ambara, keseimbangan ekosistem disebut juga dengan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk dapat menahan berbagai perubahan dalam sistem secara menyeluruh. Sistem yang dimaksud meliputi penyimpanan zat hara, pertumbuhan dan perkembangan organisme yang ada, pelepasan zat hara di lingkungan, reproduksi organisme dan juga meliputi sistem penguraian jasad-jasad makhluk hidup yang telah mati. Ekosistem di katakan seimbang apabila komposisi di antara komponen-komponen penyusun ekosistem (komponen biotik dan komponen abiotik) dalam keadaan seimbang atau berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan. Ekosistem yang seimbang, keberadaannya dapat bertahan lama atau kesinambungannya dapat terpelihara. Keseimbangan ekosistem tersebut berdampak signifikan pada keselerasan serta kesejahteraan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.

Temukan Disini : Smart Tumbler Murah

Contoh dari dampak ketidakseimbangan ekosistem dapat dijabarkan sebagai berikut: Seandainya Ular pada rantai makanan dihilangkan, apa yang akan terjadi? Kemungkinan yang terjadi adalah jumlah Tikus akan meningkat karena tidak ada pemangsanya. Kebalikannya jumlah ular akan berkurang karena tidak ada makanan. 

Menurut Muhammad Alif Leksono, solusinya ialah dengan mengurangi sampah yang masuk ke tps, sebagaimana contoh yang saya jelaskan bahwa terjadinya penumpukan sampah sehingga homeostatis tidak dapat berjalan dengan semestinya. salah satu caranya dengan program pengelolaan sampah mandiri (reduce, reuse dan recycle). Sampah dipilah dan dikelola dari sumbernya (rumah tangga) oleh masyarakat. di mana tentunya perlu adanya tingkat dari kesadaran masyarakat itu sendiri.

Berikut Pengertian Ekosistem Menurut Para Mahasiswa, Semoga dapat membantu . . . 

Terimakasih . . .

24 April

Perbedaan Industri Dekat Dengan Bahan Baku dan Pasar

Pada Artikel kali ini kita akan mengulas sedikit mengenai Perbedaan Industri Dekat Dengan Bahan Baku dan Pasar. Pembahasan ini dibahas secara tuntas dalam mata kuliah Analisis Lokasi dan pola Keruangan. 



Lokasi industri dekat dengan bahan baku

Suatu industri didirikan dekat dengan lokasi ketersedian bahan baku jika didasarkan oleh pertimbangan berikut
  • bahan baku yang digunakan mudah rusak
  • biaya angkut bahan baku lebih mahal dibanding biaya angkut barang jadi
  • bahan baku lebih berat dibanding barang jadi

Baca Juga : Cara Memulai Bisnis Dropshipaja.com

Sifat dan bentuk bahan baku juga memengaruhi terhadap penentuan lokasi industri tersebut. Contoh industri yang harus didirikan dekat dengan bahan baku antara lain industri kayu, industri batu-bara, buah-buahan, gas, minyak.



Lokasi industri dekat dengan pasar

Industri didirikan dekat wilayah pemasaran/konsumen jika pertimbangannya adalah sebagai berikut
  • produksi yang dihasilkan lebih berat dibanding bahan baku 
  • bahan baku yang digunakan tidak mudah rusak 
  • barang produksi mudah rusak 
  • wilayah pemasaran luas

Contohnya :

Industri Roti yang hasil produknya lebih mudah rusak sehingga membutuhkan waktu yang singkat dalam pembelian bahan baku kembali di pasar.

Industri Periklanan (Advertising) yang dimana pasar adalah target pemasaran terbesarnya.

Menurut Florence Telaumbanua yang dilansir dalam pembahasan UT (Universitas Terbuka), Ia mengemukakan pendapat bahwa;

Industri yang mendekatkan bahan baku ( material oriented) adalah industri yang lokasi pabrik nya cenderung mendekati lokasi tempat bahan bakunya dibandingkan ke tempat pemasarannya.

Baca Juga : Peran Elemen Dalam Kekuatan Suatu Sistem

Contohnya yaitu :
a. Industri kayu lapis, industri kelapa sawit, pabrik gula tebu yang mana pabriknya mendekati hutan atau kebunnya daripada mendekati kota sebagai tempat konsumen.
b. Ikan kaleng, cenderung pabriknya tidak terlalu jauh dari sumber ikan atau laut karena ikan dalam waktu singkat akan segera membusuk.

Sedangkan, industri yang mendekatkan pada pasar (market oriented) adalah industri yang lokasi pabriknya cenderung mendekati lokasi tempat pemasaran dibandingkan ke tempat bahan bakunya.


Contohnya, yaitu :
a. Industri makanan minuman karena bahan bakunya relatif terdapat di berbagai tempat.
b. Industri jasa, misalnya lokasi Bank akan mendekati market-nya, seperti di pusat-pusat perdagangan hiburan dan sebagainya.

Berikut pembahasan singkat mengenai Perbedaan Industri Dekat Dengan Bahan Baku dan Pasar. Semoga Artikel ini dapat membantu menyelesaikan tugas kuliah PWK Anda.

Terimakasih . . . 

KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM DAN CARA MENGATASINYA

APA YANG DIMAKSUD DENGAN : Sumberdaya Alam ? Pelestarian Lingkungan ? Kelangkaan Sumberdaya Alam ? Sumberdaya alam: Segala sesuatu yg dipero...