Tampilkan postingan dengan label Teori lokasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori lokasi. Tampilkan semua postingan

26 April

Teori Lokasi Von Thunen Kurang Layak di Indonesia

Sebelum membahas Teori Lokasi Von Thunen ada baiknya saya jelaskan lebih dulu siapakah Von Thunen itu?

Von Thunen adalah orang pertama yang membuat model analitik dasar dari hubungan antara pasar, produksi dan jarak. Lahir dengan nama lengkap Johann Heinrich von Thunen, dialah yang pertama kali mengemukakan teori ekonomi lokasi modern. Lahir pada tanggal 24 Juni 1783, von Thunen mengenyam pendidikan di Gottingen dan sebagian besar menghabiskan waktu hidupnya mengelola daerah pinggiran di Tellow. Pada volume pertama risalatnya, The Isolated State (1826), von Thunen menjabarkan mengenai ekonomi keruangan (spatial economics), yang menghubungkan teori ini denganteorisewa(theoryofrent).


Dalam menjelaskan teorinya ini, von Thunen menggunakan tanah pertanian sebagai contoh kasusnya. Dia menggambarkan bahwa perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah. Model von Thunen mengenai tanah pertanian ini, dibuat sebelum era industrialisasi, yang memiliki asumsi dasar sebagai berikut : Kota terletak di tengah antara “daerah terisolasi” (isolated state). Isolated State dikelilingi oleh hutan belantara. Tanahnya datar. Tidak terdapat sungai dan pegunungan. Kualitas tanah dan iklim tetap. Petani di daerah yang terisolasi ini membawa barangnya ke pasar lewat darat dengan menggunakan gerobak, langsung menuju ke pusat kota.

Pembahasan Teori Von Thunen

Teori ini berdasarkan pengamatan di daerah tempat tinggalnya, ia menggambarkan bahwa perbedaan ongkos transportasi tiap komoditas pertanian dari tempat produksi ke pasar terdekat mempengaruhi jenis penggunaan tanah yang ada di suatu daerah. Teori ini memperhatikan jarak tempuh antara daerah produksi dan pasar, pola tersebut memasukkan variable keawetan, beban angkut, dan harga dari berbagai komoditas pertanian.

Baca Juga : Peran Elemen Dalam Kekuatan Suatu Sistem

Menurut Saya, teori Von Thunen ini lebih menitikberatkan pada perbandingan antara daerah produksi dan pasar (target market) yang merupakan satu-satunya final destination.yang di hitung dari jarak tempuh.

Jika teori ini digunakan pada daerah maju seperti indonesia maka, Saya rasa tidak akan relevan dan susah untuk di ikuti bagi sebagian masyarakatnya. 

Kita tau sendiri bahwa negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penghasilan pendapatan daerah dari hasil pertanian. Indonesia kaya akan lahan dan hasil pangannnya sendiri. Jika memakai metode atau teori Von Thunen bisa dipastikan percepatan ekonomi akanh mengalami kendala atau bisa jadi Indonesia akan mengalami krisis ekonomi pada sektor pertanian

Kota saaat ini tidak lagi menjadi final destination bagi lahan pernian yang ada di pedalaman. Sekarang sudah ada jalur yang terintegrasi sehingga hasil pertanian dari pedalaman bisa sampai ke berbagai pasar di seluruh daerah di Indonesia.

Baca Juga : 5 Alasan Banyak Orang Memilih Iphone Dibanding Android

Sistem ini terus di kembangkan oleh pemerintah dengan tujuan agar kita tidak lagi mengkonsumsi atau membeli hasil pangan dari negara luar atau negara tetangga kita.

Ada beberapa kelemahan dari Teori Von Thunen diantaranya terletak pada :

-          Keterkaitannya pada waktu

-          Keterkaitannya pada wilayah karena

·      Kemajuan di bidang transportasi telah menghemat banyak waktu dan uang (mengurangi resiko busuk komoditi);

·      Adanya berbagai bentuk pengawetan, memungkinkan pengiriman jarak jauh tanpa resiko busuk;

·      Negara industri mampu membentuk kelompok produksi sehingga tidak terpengaruh pada kota;

·      Antara produksi dan konsumsi telah terbentuk usaha bersama menyangkut pemasaran (tidak selalu memanfaatkan jasa kota dalam pemasarannya).

-          Faktor yang bisa mempengaruhi komposisi keruangan selain biaya transport adalah:

·      Prasarana jalan yang baik dan kemudahan akses ke pasar kota menjadi faktor penentu komposisi keruangan;

·      Mekanisme pasar yang terbuka hingga menimbulkan terjadinya supply dandemand, memungkinkan terjadinya economic landscape sebagai faktor penting mempengaruhi komposisi keruangan;

·      Adanya lokasi alternatif juga bisa berpengaruh pada komposisi keruangan;

·      Skala produksi: biaya/unit vs jumlah produk; localisation economies danurbanisation economies;

·      Lingkungan bisnis: kebijakan pemerintah, lokasi pesaing, dsb;

·      Faktor Kesejarahan


Namun tidak ada salahnya jika masih ada yang menggunakan Teori Lokasi Von Thunen ini karena jika dilihat dari sisi lokasi dan biaya teori ini bisa berkaitan dan malahan memberikan pengertian yang jelas. Dimana semakin dekatnya lokasi produksi di daerah kota maka semakin berdampak pada biaya sewa yang juga akan semakin tinggi.

 

Terimakasih . . . 


KELANGKAAN SUMBERDAYA ALAM DAN CARA MENGATASINYA

APA YANG DIMAKSUD DENGAN : Sumberdaya Alam ? Pelestarian Lingkungan ? Kelangkaan Sumberdaya Alam ? Sumberdaya alam: Segala sesuatu yg dipero...